WELCOME TO MY BLOG

Jumat, 07 Desember 2012

Verbs

Verbs adalah kata kerja atau verba yang digunakan untuk menunjukkan adanya kegiatan, aktivitas atau keberadaan dari subjek. Dalam suatu kalimat, keberadaan verba (setelah subjek) harus ada. Tanpa verba suatu rangkaian kata tidak memiliki makna dan tidak dapat disebut sebagai kalimat.

Setiap kalimat setidaknya memiliki dua elemen penting, yaitu sebuah subjek dan sebuah predikat.
- Subjek menjelaskan tentang apa dan siapa pelaku dalam kalimat, bisa berupa nomina (kata benda) atau pronomina (kata ganti).
- Predikat (verba) menjelaskan apa yang dilakukan oleh subjek.

Beberapa jenis verba dasar yang perlu dipahami adalah auxiliary verbs, linking verbs, intransitive and transitive verbs, dan regular and irregular verbs.

Ada lima hal atau informasi yang kita dapatkan dari verba melalui perubahan bentuknya, yaitu:
- Tense (kapan suatu kejadian berlangsung: past, present, atau future)
- Person (siapa atau apa yang melakukan)
- Number (berapa banyak jumlah subjek yang melakukan atau dikenai pekerjaan)
- Mood (sikap yang ditunjukkan terhadap suatu kegiatan atau kejadian)
- Voice (apakah subjeknya melakukan pekerjaan atau dikenai pekerjaan)

Contoh verba dalam kalimat:
- I sing a song.- I go to the post office.
- She drinks a glass of milk.
- I sleep alone.
- They worked in the factory.
- We want to live here.
- He looks very tired.
- It smells good.
- I can speak English well.
- You must go now.
- You may smoke here.
- My mother will come to your house.

Verbal

Verbal adalah kata yang menunjukkan ide atau gagasan suatu tindakan atau aksi seperti halnya kata kerja, tetapi verbal tidak berfungsi sebagaimana kata kerja yang sebenarnya, meskipun verbal dibentuk berdasarkan kata kerja.

Ada tiga jenis verbals:
- Infinitives- Gerunds
- Participles

Contoh infinitives dalam kalimat:
- To say is easy but to do is difficult.
- I like to play the piano.
- I have no time to go.
- I come to meet you.
- We read to get new information.

Contoh gerunds dalam kalimat:
- One of his duties is attending meetings.
- She advised waiting until tomorrow.
- Eating people is wrong.
- She is good at painting.
- He kept on asking for money.

Contoh participles dalam kalimat:
- The crying baby had a wet diaper.- I smell cable burning.
- Smiling, she hugged the panting dog.
- You must make yourself respected.
- John gave his donation to someone dedicated to making a difference.


Verbals yang dibentuk dari kata kerja dasar adalah bagian dari parts of speech, karena infinitives dapat berfungsi sebagai kata benda (nouns), kata sifat (adjectives), dan kata keterangan (adverbs), kemudian gerunds berfungsi sebagai kata benda (nouns), dan participles berfungsi sebagai kata sifat (adjectives).

Conjunctions

Conjunctions adalah kata sambung/konjungsi yang menghubungkan bagian-bagian ujaran dalam kalimat: kata dengan kata, frase dengan frase, atau klausa dengan klausa yang mempunyai kedudukan setara atau sejenis. Kata-kata yang setara ini bisa berupa hubungan antara noun dengan noun, adverb dengan adverb, adjective dengan adjective, verb dengan verb, juga phrase dengan phrase, dan clause dengan clause.

Contoh:
- We could go to the library, or we could go to the park.
- He neither finished his homework nor studied for the test.
- I went out because the sun was shining.

Tiga macam bentuk konjungsi (conjunction forms):
a. Single Word, misalnya: and, but, because, although, or.
b. Compound (biasanya berakhiran as atau that), misalnya: as long as, in order that, etc.
c. Correlative, misalnya: so…that, both…and, neither…nor, etc.

Tiga jenis konjungsi, yaitu: coordinating conjunctions (simple conjunctions), correlative conjunctions, dan subordinating conjunctions. Disamping ketiga jenis tersebut, ada adverbia yang digunakan sebagai konjungsi, yaitu conjunctive adverbs.

Memahami penggunaan konjungsi dan hubungan antar klausa merupakan hal penting untuk mengenali setiap bagian dalam kalimat lengkap. Ada empat kegunaan utama dari konjungsi, yaitu: menambah informasi (adding information), menunjukkan sebab dan akibat (showing cause and effect), menunjukkan urutan waktu (showing time sequence), dan membedakan atau membandingkan informasi yang satu dengan yang lain (contrasting one piece of information with another).
a. Adding information: and, but, or.
b. Showing cause and effect: as, since, because, if.
c. Showing time sequence: after, since, as, until.
d. Contrasting one piece of information with another: unless, although.

Mengenal pola konjungsi sangat membantu dalam menggali ide atau pokok pikiran yang berkaitan dengan seluruh teks di dalam kalimat dan antar kalimat.

Prepositions

Prepositions adalah kata depan atau preposisi yang letaknya selalu di depan noun (nomina) atau pronoun (pronomina), dan digunakan untuk menjelaskan hubungan antar kata dalam kalimat. Preposisi tidak dapat diikuti verba. Tetapi jika akan menggunakan verba sebagai preposisi, maka verba tersebut harus menggunakan bentuk -ing (gerund). Dan nomina atau pronomina yang mengikuti preposisi di sebut objek preposisi.

Berikut ini adalah preposisi yang sering digunakan:
about, above, across, after, against, along, amid, around, as, at, before, behind, below, beneath, beside, between, beyond, but, by, despite, down, during, except, for, from, in, inside, into, like, near, of, off, on, onto, opposite, out, outside, over, past, since, through, toward, under, underneath, until, upon, with, within.

Contoh penggunaan preposisi dalam kalimat:
- She knew a lot about food.- Z comes after Y in the alphabet.
- Don’t come near me.
- He set the tray upon the table.
- The town has been under attack by rebel groups for a week now.

Dalam kalimat, preposisi dapat berfungsi sebagai prepositions of time (preposisi waktu), prepositions of place (preposisi tempat), dan prepositions of movement (preposisi pergerakan).

Interjections


Interjection adalah kata seru/interjeksi untuk mengungkapkan perasaan atau emosi yang kuat terhadap rasa kagum, heran, terkejut, sakit, sedih, senang, dan sebagainya. Bisa berupa kata, frase, maupun kalimat tunggal dan biasanya dipisahkan dengan tanda koma atau tanda seru.

Secara gramatikal, interjeksi tidak berkaitan langsung dalam unsur kalimat.

Ada dua jenis interjeksi, yaitu dalam bentuk kata/frase dan kalimat tunggal. Interjeksi berupa kata/frase bisa berdiri sendiri dan juga bisa digunakan dalam sebuah kalimat sebagai pelengkap, sedangkan interjeksi what dan how biasanya terletak di depan frase atau kalimat tunggal.


Interjeksi berupa kata atau frase:
- Oh!- Ah!
- Eh!
- Hi!
- Bravo!
- Yell!
- Goodbye!
- Help!
- Hurrah!
- Hey!
- Oh, my God!
- Pssst…
- Wonderful!
- How beautiful!
- Damn it!
- Bullshit!


Interjeksi berupa kalimat tunggal:

What dengan konstruksi what + (a/an) + (adjective) + noun, contoh:
- What a pretty girl!
- What a big house!
- What a long dress.

How dengan konstruksi how + adjective/adverb, contoh:
- How interesting!
- How strange!
- How hard!- I have ever gone to Bali, how beautiful.

Kata what dan how bisa berarti betapa, alangkah, benar-benar atau kata seru lainnya yang sesuai dengan situasi dan kondisi.

Interjeksi yang tergabung dalam kalimat bisa mempunyai arti yang berbeda. Misalnya, kata “ah” tidak hanya menyatakan satu ungkapan saja, tapi bisa mempunyai beberapa arti atau maksud lain, contoh:
- Ah, that feels good. (Ah di sini mengungkapkan perasaan senang).
- Ah, now I understand. (Ah di sini berarti memahami).


Catatan
Interjeksi lebih sering digunakan untuk berkomunikasi secara lisan dan jarang digunakan dalam bahasa tulis formal maupun akademis.