WELCOME TO MY BLOG

Rabu, 31 Oktober 2012

Pengertian Idiom dan Contohnya


Masih seputar pelejaran bahasa inggris nii..namun kali ini hadir dengan topic yang berbeda jika sebelumnya tentang Slang namun kali ini ane mau bahas yang namanya idiom sobat tau kan apa artinya idiom.

Idiom adalah satuan-satuan bahasa (bisa berupa kata, frase, maupun kalimat) yang maknanya tidak dapat diramalkan dari makna leksikal unsur-unsurnya maupun makna gramatikal satuan-satuan tersebut. Contoh idiom adalah membanting tulang, meja hijau dan lain sebagainya. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa makna idiomatikal adalah makna sebuah satuan bahasa (entah kata, frase atau kalimat) yang “menyimpang” dari makna leksikal atau makna gramatikal unsur-unsur pembentuknya. Untuk mengetahui makna idiom sebuah kata (frase atau kalimat) tidak ada jalan selain mencarinya dalam kamus.

ada beberapa contoh idiom yang biasa di gunakan dalam kehidupan sehari-hari berikut contohnya :


1.As easy as pie
Arti: sangat mudah
Contoh: “I thought you said this was a difficult task. In fact, it’s as easy as pie.”

2. At the eleventh hour
Arti: Pada detik-detik terakhir; hampir terlambat
Contoh: “Yes, I got the work done in time. I finished it at the eleventh hour, but I was able to submit”.

3. Be all ears
Arti: Penasaran ingin mendengar apa yang telah dikatakan orang
Contoh: “Tell me what my father said. I’m all ears.”

4. Be on the road
Arti: Sedang bepergian
Contoh: Please don’t contact me tomorrow because I’ll be on the road.

5. Beat around the bush
Arti: Menghindari sebuah isu; tidak suka ditanya-tanya
Contoh: “Quit beating around the bush. If you don’t want to go with me, just tell me!”

6. Break a leg!
Arti: semoga berhasil! (Good luck!)
Contoh: “I understand you have a job interview tomorrow. Break a leg!

7. Burn the midnight oil
Arti: Belajar/bekerja sepanjang malam sampai subuh
Contoh: I’m not ready for the presentation tomorrow. I guess I’ll have to burn the midnight oil.”

8. Can’t make heads or tails of something
Arti: Tidak dapat mengerti sesuatu sama sekali, menganggap sesuatu membingungkan dan tidak logis.
Cntoh: “I can’t make heads or tails of your e-mail. Were you having problems with computer?”

9.An eager beaver
Arti: Orang yang selalu mau jadi relawan atau melakukan pekerjaan tambahan
Contoh: Indra is certainly an eager beaver. Any time there’s work to be done, he’s the first to say he’ll help”.

10. Get a kick out of something
Arti: Merasa lucu dengan sesuatu
Contoh: “I really get a kick out of listening to children talk.”

11. Give someone a hand
Arti: Membantu seseorang
Contoh: “I can’t do this alone. Can you give me a hand?”

12. Hit the books
Arti: Belajar
Contoh: “If you wan good scores please hit the books!

13. Keep one’s chin up
Arti: Tetap berani dan percaya diri dalam situasi yang sulit; jangan putus asa atau khawatir terlalu banyak.
Contoh: “I know that things have been difficult for you recently, but keep your chin up. Everything will be better soon.”

14. Low blow
Arti: Kecewa berat
Contoh: He’s OK, but not good. It was a low blow for him to be laid off from his job.”

15. Make a mountain out of a molehill
Arti: Melebih-lebihkan sebuah masalah
Contoh: “Calm down. There’s really nothing to worry about. You’re making a mountain out of a molehill.”

16. Not on your life!
Arti: Sama sekali tidak!
Contoh: “Some one said you cheated on the test. Did you?” “Not on your life!

17. Over my head
Arti: Terlalu sulit atau rumit untuk dimengerti
Contoh: This explanation of problem is overmy head. Can you explain it in a more simple way?”

18. Pay the piper
Arti: Tanggung akibat dari perbuatan sendiri
Contoh: I stayed up too late tonight. Tomorrow I’ll have to pay the piper.

19. Rain or shine
Arti: Sebuah kegiatan yang sudah direncanakan tetap akan dilaksanakan sekalipun hujan atau panas.
Contoh: We are leaving tomoroow, rain or shine.

Definition of Parts of Speech


This section would explain to us about Parts of Speech or other Experts Called it Words Classes and Contemporary Linguists call Lexical Categories.Words are divided into different kinds or classes, called Parts of Speech(or Words Classes or Lexical Categories),According to their use; that is, according to they do in a sentence. There are eight numbers of Parts of Speech, as below:
  1. Noun
  2. Verb
  3. Adjective
  4. Adverb
  5. Conjunction
  6. Preposition
  7. Article
  8. Pronoun
But, They are still divided into two groups namely Content Words and Function Words. Content words consists of Noun, Verb, Adjective, and Adverb while Function words consists of Conjunction,  Preposition, Article, and Pronoun.

CONTENT WORDS

Noun
A Noun is a word used as the name of a person, place, or thing (includes all object that we can see, hear, taste, smell, touch or tangible, and something that we can think of, but cannot perceive by the sense. as,
Narendra was the great King.
His kindness makes all things go on by.
The developments of this country are unbelieviable.

 Verb
A Verb is a word used to express an action or state; as,
He is a Handsome boy.
Tian wrote a letter to her girlfriend.
The sun rises in the east.

Adjective
An  Adjective is a word used to add something to the meaning of a noun, or the function of adjective is to explain noun; as,
He was a lazy man.
They have a very big house.
Anditya's hair is black.

Adverb
An Adverb is a word used to add something to the meaning of a verb, an adjective, or another adverb; as,
Andi ran quickly.
He drives the car slowly.
The view is very nice.

FUNCTION WORD

Conjunction
A Conjunction is a word used to join words or sentences; as,
Riana and Dylta are best friends.
I am hungry but I have no money to buy foods.
Not only but also he cannot come to your home today.

Preposition
A Preposition is a word used with a noun or a pronoun to show how the person or thing denoted by the noun or pronoun stands in relation to something else. as,
Andara is a contingent of Indonesia.
Denny and Ria is walking beside the bar.
The ball is next to the door.

Pronoun
 A Pronoun is a word used instead of a noun; as,
Sherlock is not coming today, because he has to help her father in the garden.
The book is on the table. It is consist if herbal description.

Article
An article is a word used to determine the form singular of noun or on certain noun that will be explained. as,
It is bracelet.
This is an ant.
The sun is rising.

Actually There is one more kinds of words that I found in Wren and Marthin's book, It is
Interjection
An Interjection is a word which expresses some sudden feeling as,
Hurrah! I have got the new bag.
Wahah! It is a nice panorama.
Alas!
Wow!
Lah!

Pancasila Sebagai Ideologi Negara - Pancasila Sebagai Dasar Negara



PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA DAN DASAR NEGARA
A.    Pancasila
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sansekerta, yaitu panca berarti lima dan sila berarti prinsip atau asas. Pancasila tercantum pada paragraf ke-4 Preambule (Pembukaan) Undang-Undang Dasar 1945. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
                Perumusan pancasila dilakukan secara bertahap dari tiga kali sidang, yaitu  pada tanggal 29 Mei sampai 1 Juni  1945. Dalam tiga kali persidangan tersebut, Muh. Yamin, Prof. Dr. Soepomo, dan  Bung Karno mengajukan usul.

Usulan yang pertama berasal dari Muhammad  Yamin yang mengajukan usul mengenai dasar Negara secara lisan, yaitu :
1.       Peri Kebangsaan
2.       Peri Kemanusiaan
3.       Peri Ketuhanan
4.       Peri Kerakyatan
5.       Kesejahteraan Rakyat
Selain itu Muhammad Yamin juga mengajukan usul secara tertulis yang juga terdiri atas lima hal, yaitu :
1.       Ketuhanan Yang Maha Esa
2.       Persatuan Indonesia
3.       Rasa Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
4.       Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
5.       Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Pada tanggal 31 Mei 1945, Prof. Dr. Soepomo menyampaikan lima prinsip dasar Negara yaitu :
1.       Persatuan
2.       Kekeluargaan
3.       Keseimbangan lahir dan batin
4.       Musyawarah
5.       Keadilan rakyat

Kemudian, pada tanggal 1 Juni 1945 Bung Karno mengajukan usul mengenai  dasar negara yang terdiri atas lima hal, yaitu :
1.       Nasionalisme (Kebangsaan Indonesia)
2.       Internasionalise (Perikemanusiaan)
3.       Mufakat atau Demokrasi
4.       Kesejahteraan Sosial
5.       Ketuhanan yang Berkebudayaan
Kelima hal ini oleh Bung Karno diberi nama Pancasila. Lebih lanjut Bung Karno mengemukakan bahwa kelima sila tersebut dapat diperas menjadi Trisila, yaitu :
1.       Sosio nasionalisme
2.       Sosio demokrasi
3.       Ketuhanan
Berikutnya tiga hal tersebut meurutnya juga dapat diperas menjadi Eksila yaitu Gotong Royong.
                Setelah menerima dan mempertimbangkan usulan dari beberapa pihak, diputuskan bahwa isi dari dasar negara terdiri dari lima hal, yaitu :
1.       Ketuhanan Yang Maha Esa
2.       Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
3.       Persatuan Indonesia
4.       Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
5.       Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Dan diputuskan bahwa tanggal 1 juni ditetapkan sebagai Hari Pancasila
B.      Ideologi

Ideologi  berasal dari kata idea, yang artinya gagasan,pengertian, dan logos yang  berarti ilmu. Jadi, ideologi adalah kumpulan gagasan-gagasan, ide-ide, keyakinan-keyakinan yang menyeluruh dan sistematis, yang menyangkut berbagai bidang kehidupan manusia.

Ciri-ciri ideologi :
1.       Berisi prinsip-prinsip berbangsa dan bernegara
2.       Menjadi dasar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara
3.       Memberikan arah dan tujuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Ideologi di suatu Negara berbeda-beda. Setiap Negara memiliki ideologi negara sendiri yang dipandang baik dan cocok oleh negara tersebut. Di dunia ini terdapat dua ideologi yang terkenal yaitu liberalisme dan sosialisme. Ideologi liberalisme banyak dianut oleh negara barat sedangkan negara yang menganut ideolodi sosialisme diantaranya Rusia, Cina, Korea Utara, Vietnam.

Ciri-ciri ideologi liberalisme yaitu :
1.       Negara sebagai penjaga malam. Rakyat atau warganya mempunyai kebebasan untuk berbuat atau bertindak apa saja asal tidak melanggar tertib hukum.
2.       Kepentingan dan hak warganegara lebih diutamakan dari pada kepentingan Negara. Negara didirikan untuk menjamin kebebasan dan kepentingan warganegaranya.
3.       Negara tidak mencampuri urusan agama. Agama menjadi urusan pribadi setiap warganegara.  Negara terpisah dengan agama. Warganegara bebas beragama, tetapi juga bebas tidak beragama.

Ciri-ciri ideologi Sosialisme yaitu :
1.       Mementingkan kekuasaan dan kepentingan negara.
2.       Kepentingan Negara lebih diutamakan daripada kepentingan warga Negara. Kebebasan atau kepentingan warganegara dikalahkan untuk kepentingan Negara.
3.       Kehidupan agama juga terpisah dengan Negara. Warganegara bebas beragama, bebas tidak beragama dan bebas pula untuk propaganda anti-agama.

Sedangkan ciri ideologi Pancasila yaitu :
1.       Hubungan antara warganegara dengan Negara seimbang. Warganegara dan Negara sama-sama diperhatikan
2.       Agama erat hubungannya dengan Negara. Agama mendapat perhatian penting dari Negara. Setiap warganegara bebas beragama tetapi tidak diperbolehkan tidak beragama atheis atau tidak percaya adanya Tuhan tidak diperbolehkan.

C.      Dasar Negara

Dasar Negara adalah landasan kehidupan bernegara. Dasar Negara bagi suatu negara merupakan suatu dasar untuk mengatur penyelenggaraan negara. Dasar Negara sebagai pedoman hidup bernegara mencangkup cita-cita negara, tujuan negara, norma bernegara.

D.      Nilai-nilai Pancasila Sebagai Ideologi

Nilai-nilai Pancasila yang terkandung didalamnya merupakan nilai-nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan. Nilai-nilai tersebut yang merupakan nilai dasar bagi kehidupan kenegaraan, kebangsaan, dan kemasyarakatan.  Nilai-nilai pancasila tergolong nilai kerokhanian yang di dalamnya terkandung nilai-nilai lainnya secara lengkap dan harmonis, baik nilai material, nilai vital, nilai kebenaran (kenyataan), nilai estetis, nilai etis maupun nilai religius.
Nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi bersifat objektif dan subjektif, artinya hakikat nilai-nilai Pancasila adalah bersifat universal (berlaku di manapun), sehingga dimungkinkan dapat diterapkan pada Negara lain.
Nilai-nilai Pancasila bersifat objektif, maksudnya adalah :
1.       Rumusan dari sila-sila Pancasila itu sendiri memiliki makna yang terdalam menunjukkan adanya sifat-sifat yang umum universal dan abstrak karena merupakan suatu nilai.
2.       Inti dari nilai Pancasila akan tetap ada sepanjang masa dalam kehidupan Bangsa Indonesia baik dalam adat kebiasaan, kebudayaan, kenegaraan maupun dalam kehidupan keagamaan.
3.       Pancasila yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 sebagai pokok kaidah Negara yang mendasar, sehingga merupakan sumber dari segala sumber hukum di Indonesia.
Sedangkan nilai-nilai Pancasila bersifat subjektif, terkandung maksud bahwa keberadaan nilai-nilai Pancasila itu bergantung atau terlekat pada bangsa Indonesia sendiri.
Oleh karena nilai-nilai pancasila yang bersifat objektif dan subjektif tersebut, maka nilai-nilai Pancasila bagi bangsa Indonesia menjadi landasan, menjadi dasarserta semangat bagi segala tindakan atau perbuatan dalam kehidupan bermasyarakat maupun kehidupan bernegara
Nilai-nilai Pancasila menjadi ideologi yang tidak diciptakan oleh Negara melainkan digali dari harta kekayaan rohani, moral, dan budaya masyarakat Indonesia sendiri. Nilai-nilai Pancasila akan berkembang mengikuti perkembangan masyarakat Indonesia.

E.       Nilai-Nilai Pancasila Sebagai  Dasar Negara

Nilai-nilai Pancasila sebagai dasar Negara adalah sebagai berikut:
1.       Menjadi dasar setiap tingkah laku semua warganegara Indonesia.
2.       Menjadi dasar setiap pengambilan keputusan penyelenggaraan Negara dan pelaksanaan pemerintahan.
3.       Sebagai sumber  yang menunjukkan bangsa Indonesia memiliki nilai-nilai kemanusiaan yang luhur.
4.       Sebagai sumber acuan dalam menyusun etika kehidupan berbangsa bagi seluruh rakyat Indonesia.
5.       Sebagai paradigma pembangunan. Maksudnya, Pancasila sebagai sumber nilai, dasar, arah dan tujuan dari proses pembangunan.
6.       Sebagai paradigma hukum.
7.       Sebagai sumber mormatif dalam pengembangan aspek sosial budaya.
8.       Sebagai landasan nilai dalam pelaksanaan pembangunan ekonomi.
F.       Sikap Positif Terhadap Pancasla dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara

Sikap positif dapat diartikan sikap yang baik dalam menanggapi sesuatu. Sikap Positif terhadap nilai-nilai Pancasila berarti sikap yang baik dalam menanggapi dan mengamalkan nilai-nilai yang ada dalam Pancasila, maksudnya dalam setiap tindakan dan perilaku sehari-hari selalu berpedoman atau berpegang teguh pada nilai-nilai Pancasila yang menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia.
1.       Karakteristik Ideologi Pancasila

Karakteristik ideologi Pancasila adalah sebagai berikut:
a.       Tuhan Yang Maha Esa. Ini berarti pengakuan Bangsa Indonesia akan eksistensi Tuhan sebagai pencipta dunia dengan segala isinya.
b.      Penghargaan kepada sesama umat manusia apapun suku bangsa dan bahasanya.
c.       Bangsa Indonesia menjunjung tinggi persatuan bangsa.
d.      Kehidupan kemasyarakatan dan bernegara Indonesia berdasarkan atas sistem demokrasi.
e.      Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Demikian secara pokok karakteristik dari Pancasila. Karakteristik yang satu tidak dapat dipisahkan dari yang lain, karena Pancasila merupakan suatu kesatuan, keseluruhan itu bernafaskan pada Ketuhanan Yang Maha Esa, taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2.       Arti Pentingnya Pancasila dalam Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia

Pancasila mempunyai fungsi sebagai acuan bersama, baik dalam memecahkan perbedaan serta pertentangan politik diantara golongan dan kekuatan politik yang ada. Segenap golongan dan kekuatan yang ada di Indonesia ini sepakat untuk menjaga, memelihara, dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan bingkai Pancasila.
Selain itu telah diakui adanya upaya untuk memecahbelah Negara Kesatuan Republik Indonesia misalnya pemberontakan Madiun 1948 maupun penghianatan G 30 S/PKI tahun 1965. Namun usaha tersebut dapat digagalkan berkat kesepakatan segenap golongan bangsa Indonesia untuk tetap mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan landasan dasar dan ideology Pancasila.

3.       Upaya Mempertahankan Ideologi dan Dasar Negara Pancasila

Pentingnya mempertahankan Pancasila, karena Pancasila merupakan dasar Negara dan keunggulan sila-sila Pancasila. Kita menggunakan Pancasila sebagai dasar atau pondasi berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dasar negara  Pancasila dapat memenuhi keinginan semua pihak. Pancasila juga mempersatukan bangsa Indonesia yang terdiri atas berbagai suku, agama, dan bahasa. Cara-cara mempertahankan Pancasila adalah sebagai berikut:
a.       Dengan melaksanakan sila-sila Pancasila dalam kehidupan bernegara.
b.      Dengan melaksanakan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat.
c.       Mengajarkan materi Pancasila melalui kegiatan pembelajaran.

Minggu, 14 Oktober 2012

Lingking Verbs

Linking verbs adalah verba penghubung yang menghubungkan subjek dengan complement (pelengkap) yang menerangkannya, bisa noun complement atau adjective complement. Sering digunakan untuk menggantikan to be dan dipakai untuk menunjukkan sesuatu yang berkaitan dengan panca indra (look, sound, smell, feel, taste) atau keadaan (appear, seem, become, grow, turn, prove, remain, keep, stay, go, run).

Linking verbs juga dikenal dengan istilah copulas atau copular verbs.

Contoh dalam kalimat:
- I feel happy.- I keep health.
- The soup smells good.
- This food tastes delicious.
- She looks very beautiful.
- The music sounds slow.
- He becomes old.
- The traffic lights turned green and I pulled away.
- He became recognized as the leading authority on the subject.
- His face turned purple.
- She became older.
- The dogs ran wild.
- The milk has gone sour.
- The crowd grew ugly.


Linking verbs selalu intransitive (tetapi tidak semua intransitive verbs adalah linking verbs).

To be juga disebut linking verbs, seperti pada contoh berikut ini:
- The crew’s mission is to create the best topographic map of Earth.- The solution was judges who would mete out longer prison sentences.
- Leonardo said, “I am the king of the world.”

Tetapi to be juga tidak selalu berperan sebagai linking verbs, contoh:
- Nyoko was crossing a bridge when the earthquake hit.- Margaret Ann was feeling tired.

Stative Verbs

Stative Verbs

Apa sih itu stative verbs?
Dalam buku Grammar berjudul ‘Understanding and Using English Grammar’, Azar (2002:15) menjelaskan, “Some English verbs have stative meanings. They describe states: conditions or situations that exists. When verbs have stative meanings, they are usually not used in progressive tenses.jika diterjemahkan dalam bahasa indonesia kurang lebih berarti, “Beberapa kata kerja Bahasa Inggris mempunyai makna statif. Kata-kata kerja tersebut mengungkapkan keadaan atau situasi yang ada. Ketika kata kerja mempunyai makna statif, maka kata kerja tersebut biasanya tidak digunakan dalam tenses progressive/continous.”

examples:
1.       Yum! This food tastes good.
2.      I like it very much.
3.      The chef is in his kitchen. He is tasting the sauce
4.      It tastes too salty.
5.      He doesn’t like it.

Pada contoh diatas kalimat 1,2,4,5 mengandung kata-kata bermakna stative (kata-kata bercetak tebal),sedangkan  kata tasting,bermakna progressive. Bila kita perhatikan kata-kata bercetak tebal pada kalimat 1,2,4,5, mereka lebih menggambarkan kondisi yang ada,sedagkan kata tasting pada kalimat 3 menggambarkan tindakan yang dilakukan(action).

contoh lain

a.Kathy looks cold
b.Kathy is looking out the window

perhatikan,pada case a, look  mengambarkan sebuah kodisi dari kata cold sedangkan pada case b,look merupakan sebuah tindakan(action) dari Kathy.

bagaimana,apakah cukup jelas?,jika belum mari kita lihat contoh lainnya

a.Kathy is felling the cat's fur.
b.The cat's fur fells soft.

kita lihat pada case a,feel merupakan sebuah tindakan (action),sedangkan pada case b,fell bermakna gambaran sesuatu.

Saya kira teman-teman sudah cukup memiliki gambaran tentang perbedaan antara kata bermakna stative dan kata yang bermakna tindakan/progressive.
Berikut adalah kata-kata yang bermakna stative dalam bahasa Inggris


1.Mental state
  • know
  • realize
  • understand
  • recognize
  • believe
  • feel
  • suppose
  • think*
  • imagine*
  • doubt*
  • remember*
  • forget*
  • want*
  • need
  • desire
  • mean*
2.Emotion state
  • love
  • like
  • apprecite
  • please
  • prefer
  • hate
  • dislike
  • fear
  • envy
  • mind
  • care
  • astonish amaze
3.Possession
  • prosses
  • have*
  • own
  • belong
4.Sense perception
  • taste*
  • smell* 
  • hear
  • feel*
  • see*
5.Other existing states
  • seem
  • look*
  • appear*
  • sound
  • resemble
  • look like
  • cost*
  • owe
  • weigh*
  • equal
  • be*
  • exist
  • matter
  • consist of
  • contain
  • include*

note: * merupakan kata-kata yang bisa memiliki makna stative juga bisa bermakna progressive

semoga bermanfaat.....

sumber: Schrampfer,betty(1999).Understanding and Using English Grammer.United stated of America:Pearson Education